Persiapan Mudik

Sebentar lagi mudik. Sudah pada siap-siap untuk mudik belom? Tiket, uang tunai, oleh-oleh. Perlengkapan printilan buat yang mudik bawa anak.

Saya sudah menyicilnya dari sekarang. Tiket pesawat, sudah ada di inbox, tinggal print nanti saat dekat-dekat mau berangkat. Koper-koper sudah diturunkan dan dibersihkan. Plastik-plastik untuk tempat baju kotor sudah dimasukin sekalian. Pakaian tinggal disusun mendekati hari H. Tidak bawa banyak-banyak karena masih banyak stock di Medan hihihih… Perlengkapan mandi juga sudah lengkap di dalam kotaknya. Tinggal masukin koper aja. Kamera dan notebook, belakangan.

Mudik kali ini mungkin akan sedikit lebih ribet dari mudik tahun lalu. Tahun ini Vaya sudah mulai gede, dan kebutuhannya tentu semakin banyak. Kalau tahun lalu dia cukup dikasih asi dan baru makan buah atau bubur susu, sekarang tidak lagi. Sekarang makannya sudah nasi lembek plus lauk pauk. Dan karena kami mudik tidak bawa suster atau bedinde, dan di Medan & Siantar sana juga belum dapat bedinde infal untuk kerja pas lebaran saja, kemungkinan besar maminya Vaya ini bakal kerja keras. Masak, kasih makan, mandikan, cuciin baju (hhmm… mudah-mudahan saja laundry buka pas lebaran nanti). Termasuk mengejar dan menjaganya, karena bisa dipastikan Vaya bakal kehebohan ngiterin rumah yang gede itu.

Untuk perlengkapan Vaya, bawa pakaian secukupnya yang bisa mix & match, lalu handuk cukup satu karena di Medan ada banyak handuk. Kosmetik baby yang small size juga sudah dibeli. Susu kalengnya cukup 1 saja yang kecil, tambahannya nanti UHT. Persiapan bahan makanan hanya bawa makaroni saja dari sini, siapa tahu di Medan gak sempat beli karena harus buru-buru masak.  Rice cooker kecil sudah titip beli sama orang Medan. Lalu kotak kue kecil untuk cemilan Vaya selama di pesawat juga sudah beli. Beberapa mainan untuk mengalihkan perhatiannya selama di pesawat juga disediakan untuk berjaga-jaga andaikan dia bosan. Dan yang paling penting adalah : sedia celemek & baju ganti untuk saya dan ayahnya. Ini berkaitan dengan pengalaman terakhir waktu libur ke Lombok. Vaya pup di pesawat dan tidak mau diam waktu changing, alhasil baju saya kena pupnya sedikit hahahaa… Berarti tahun ini harus siap-siap celemek, siapa tahu dia pup dan ngamuk lagi kayak waktu itu.

Yang belum pasti adalah stroller. Tahun lalu kita masih bawa strollernya yang besar itu ke Medan karena Vaya kan masih baby, need a very comfortable stroller. Tapi si Quinny itu tidak bisa ditenteng, harus dipacking, dan kayaknya ayah Vaya malas bawanya tahun ini. Jadi saya lagi berburu stroller sewaan, yang kecil dan ringkes. Saat ini sudah ada dua pilihan, tapi lagi nunggu satu lagi yang strollernya lebih kecil, mudah-mudahan next week available.

And….. Persiapan lainnya adalah keperluan para bedinde yang mau mudik. Dari tiga bedinde di rumah, hanya satu yang tidak ikut pulang. Yang dua lagi pulang dan katanya gak balik lagi. Ya sud, ikhlaskan sajalah, masa orang mau pulang dilarang, ya gak? Tiket bus buat bedinde yang mau pulang itu besok sudah bisa diambil.

Lalu kue lebaran buat mereka – bedinde, supir, suster, masing-masing satu toples – juga sudah ada. THR juga sudah disediakan. Hari ini rencananya mau beli baju lebaran buat mereka. Yah biarpun mereka judulnya pulang dan gak balik lagi, tapi toh mereka selama ini juga sudah banyak membantu kami di rumah, jadi saya pikir tak apalah berbagi sedikit buat mereka. Insya Allah rejeki kami bertambah lagi. Amin..

Hmm… persiapan uang kecil untuk salam tempel, gimana? Hmm… kalau itu kayaknya saya gak siapin deh. Saya hanya punya tiga ponakan yang masih kecil-kecil dari abang saya satu-satunya, dan kami memang tidak terbiasa bersalam-salam tempel sih pas Idul Fitri. Biasanya saya belikan hadiah atau bawa oleh-oleh buat para keponakan, tapi tidak pernah memberikan uang. Tidak ingin membiasakan anak kecil matrek dengan nominal uang.

Terakhir.. tinggal bawa sedikit uang tunai dan kartu kredit di dompet, kayaknya sudah lengkap deh. Tinggal berangkat :).

Oh iya, buat teman-teman yang mudik duluan, selamat mudik ya. Berhati-hatilah di jalan. Semoga lancar dan selamat dalam perjalanan buat kita semua. Amin. Minal Aidin Wal Faidzin ya… mohon maaf lahir & bathin.

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

118 thoughts on “Persiapan Mudik

  1. Dah siap brangkat nih kayanya.. Aku kok blm siap2 ya.. pdhal tinggal brapa hari lg. Waduh jadi kemrungsung (tau ga artinya?)nih..

  2. asik bs mudik .. bentar lagi bisa bertemu dengan keluarga ..
    untuk tahun ini, gak bisa ikutan mudik .. karena kampung nun jauh di mato, dan cukup menguras isi kantong kl mudik .. jd gak bisa tiap tahun mudiknya .. selang seling lah ..
    resiko jika kampung jauh .. hiks ..hiks .. hika ..

    Mengembalikan Jati Diri Bangsa

  3. Hai, mbak Zee…aku berkunjung balik kesini. nice template….I like it..

    wah, repot yang mau mudik ya…semoga mudiknya lancar dan bisa merayakan Lebaran bersama keluarga besar.

    Aku dan suami karena lumayan sering bepergian, jadi udah bisa dibilang “hebat” untuk urusan packing. Tas perlengkapan mandi udah ada dalam koper. check list nggak dibutuhkan lagi, soalnya udah hafal hihi..

    Kami bawa yang ringkas dan praktis aja, jadi nggak repot bawanya. Tapi dasar emak-emak, balik dari traveling pasti nambah barang bawaan. apalagi kalau bukan hasil blanja-blanji hihihi..

    nana

  4. Ya ampun emkanya Vaya…kamu detail oriented bener ya. Organized. Salut!

    Repot ya ternyata bawak anak kecil..Pantesan my sisters lebaran taon depan gak bakalan ke Batam karena masing2x bakal punya dua anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *