5 Tips Manajemen Screen Time Perangkat Selama Pandemi Coronavirus

tips manajemen screen time

Penutupan sekolah akibat virus Corona memang telah mengubah cara kita hidup, bekerja, bersosialisasi, dan mendidik anak-anak kita. Semua dihadapkan pada kondisi untuk adaptasi dengan new normal, kebiasaan baru, tapi memang tidak mudah. Saya pun mulai melihat dan mempelajari bagaimana anak saya menggunakan laptopnya untuk belajar dan juga berinteraksi dengan temannya, dan semakin ke sini saya tahu bahwa saya memang harus melakukan beberapa perubahan. Bahwa sangat mungkin nantinya, aturan batas waktu pemakaian perangkat tidak lagi berlaku.

Terkurung di rumah dan ada aturan social distancing telah mengubah hidup secara drastis dan aturan screen time memang harus bisa mencerminkan keadaan baru kita. Sebab terus-terusan terlibat argumen dan stress karena masalah screen time tidak baik untuk hubungan orang tua dan anak, so saatnya anak untuk melihat bahwa orang tuanya juga bisa fleksibel.

Baca juga: Kegiatan Kami Selama #DiRumahAja karena COVID-19

5 Tips Manajemen Screen Time Perangkat Saat Pandemi Coronavirus

Mengelola screen time laptop atau handphone selama masa pandemi coronavirus sudah pasti tidak mudah. Ada 5 cara cepat dan mudah yang saya buat untuk mengakhiri pergumulan dalam diri, biar kita semua bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting. 😉

LEBIH REALISTIS

Mulai dengan menerima fakta bahwa anak akan menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar. Sistem belajar online mengharuskan anak hadir di kelas melalui Google Meet atau Zoom dan juga menyelesaikan tugas secara online. Menggunakan email dan window chat untuk diskusi dengan guru menjadi cara baru anak-anak kita belajar selama penutupan sekolah. So ini bisa disebut sebagai sebuah perubahan besar dan bukan sekadar mengerjakan pekerjaan rumah secara online atau bersosialisasi dengan teman di luar jam sekolah.

Merasa kesulitan untuk mengatur berapa banyak waktu anak di depan perangkat? Pasti, tapi ya sudah tidak apa-apa.

pentingnya anak bersosialisasi online

MENINJAU KEMBALI ATURAN SCREEN TIME

Meskipun anak kita diharapkan untuk mengerjakan tugas sekolah secara online, bukan berarti mereka tetap dikasih unlimited screen time. Ternyata, pandemi memang waktu yang tepat untuk kami mengecek ulang manajemen screen time. Mendadak kita semua harus kerja remote dan kemudian sekolah tutup dan anak-anak harus belajar melalui platform online. Interaksi sosial dari layar bisa dikatakan jadi salah satu cara mempraktekkan social distancing yang aman, benar kan? Maka, aturan-aturan terkait penggunaan perangkat perlu ada adjustment.

The Smart Talk bisa digunakan untuk menginspirasi percakapan tentang bagaimana teknologi akan digunakan di rumah selama beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. Smart Talk adalah tools gratis yang bisa membantu keluarga membuat agreement tentang penggunaan perangkat dan teknologi di rumah. Saya menggunakannya untuk berdiskusi bersama anak saya Krasivaya, mulai dari topik Safety and Privacy, Screen Time, Text and Call, sampai Social Media and Respect. Setelah itu sepakati bersama dan bersama-sama berjanji untuk mematuhi yang sudah disepakati. Dan nantinya ada saatnya untuk orang tua dan anak kembali meninjau kembali kesepakatan tentang screen time dan lainnya.

thesmarttalk.org

RUTIN MEMONITOR PERANGKAT

Karena anak-anak kita mengandalkan platform belajar online untuk juga bersosialisasi, sangat penting untuk tetap memantau apa yang mereka lakukan di perangkat mereka. Rutin memeriksa, meminta agar mereka menggunakan perangkat di tempat yang bisa terlihat oleh orangtua, serta kalau bisa melakukan pengecekan rutin terhadap game yang mereka mainkan. Beberapa aplikasi monitoring bisa dicoba, namun pastikan bahwa kita menggunakan aplikasi yang terpercaya.

Royal High Roblox

Pengalaman saya sejauh ini masih bisa memonitor langsung perangkat anak karena device-device yang dipakai olehnya menggunakan akun saya, jadi saat dia hendak menginstall sesuatu, dia akan membutuhkan Touch ID emaknya.

MEMAHAMI PENTINGNYA ANAK BERSOSIALIASI ONLINE

Anak-anak kita pasti mendambakan interaksi sosial di jaman sebelum pandemi. Semua merindukan sekolah karena berharap bisa berinteraksi lagi dengan teman-temannya. Saya rasa tulisan Krasivaya tentang new normal bisa menggambarkan perasaannya. Anak-anak pun berharap bisa mengunjungi opung-opung dan sepupu-sepupu mereka dengan perasaan aman. Saya tahu betapa cukup tertekannya remaja saya ini karena harus mendekam terus di rumah.

Untungnya, teknologi telah membantu anak-anak kita untuk tetap terhubung, dengan cara yang tidak pernah kita lakukan dulu saat ktia masih kecil. Jadi memang penting untuk memahami bahwa anak-anak kita sangat membutuhkan perangkat dan jaringan untuk tetap dapat berinteraksi.

Apa saja yang dilakukan anak saat berinteraksi online?

  • Ngobrol panjang lebar di dalam grup WhatsApp
  • WhatsApp Video atau Hangout dengan teman
  • Saling berbagi video klip lucu melalui DM di Instagram
  • Saling berkirim foto pet masing-masing
  • Mengirimkan hasil editan klip ke teman dekat sebelum dipost di media sosial
  • Bikin rencana untuk ketemuan online di chat room dan main game bareng (seperti yang dilakukan oleh Krasivaya dan dua temannya, main Roblox setelah jam sekolah kelar!)
  • Menyiapkan Zoom meeting atau Google Meet untuk diskusi grup secara online dengan teman sekelas

Mungkin awalnya kita tidak mengizinkan anak menggunakan platform ini, tapi sebaiknya semua platform yang digunakan oleh anak-anak kita untuk berinteraksi dengan teman-temannya harus ditinjau kembali. Orang tua mesti membuat batasan yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk bersosialisasi. Sebagai contoh, saya membatasi anak saya mengakses situs seperti YouTube, Instagram, dan Roblox pada jam sekolah, tapi membiarkannya sedikit leluasa mengaksesnya setelah itu.

Baca ini: Cara Blokir YouTube di Google Chrome Biar Anak Konsentrasi Belajar

MENJADI ROLE MODEL BAGI ANAK

Ini tidak gampang, tapi sejak kita dinobatkan menjadi orangtua, belajar menguasai teknologi dan memberi contoh adalah keharusan. Saat ini kita sangat tergantung pada platform online dan jaringan internet untuk bekerja dan tetap berkonsentrasi menemani anak dan keluarga, sehingga penting untuk bisa memenej penggunaan dengan tepat.

Membuat aturan dan jadwal yang jelas adalah keharusan. Seperti kapan saatnya waktu tanpa melihat perangkat, misalnya saat di meja makan. Which is ini susah karena kadang lapar datang ketika kita sedang sibuk bekerja di depan laptop.


Yang harus dilakukan agar semua tips di atas bisa berhasil adalah dengan memberi keleluasaan pada diri sendiri karena ini semua masih tahap trial and error. Kalau tidak dicoba tidak akan tahu di mana salahnya, dan apa yang harus diperbaiki.

Baca juga: 6 Rekomendasi Buku untuk Dibaca Saat Social Distancing

So, bila ada yang ingin ditambahkan, kabari saya ya! Boleh via kolom komentar atau bisa DM saya di Instagram.

Salam saya,

-ZD-

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.