Menghemat uang liburan? Bagaimana caranya? Sini-sini. Liburan itu seru banget, tapi, duh, kok rasanya dompet sering nangis setelahnya? Saya tahu banget rasanya, apalagi sebagai seorang ibu dengan satu anak remaja yang kebutuhannya kadang lebih mahal dari saya sendiri (halo, gadget dan sneakers!). Desember biasanya jadi bulan yang bikin pengeluaran naik drastis, mulai dari hadiah, makanan spesial, sampai aktivitas liburan. Tapi siapa bilang liburan harus mahal? Dengan sedikit trik dan perencanaan, kita tetap bisa menikmati liburan seru tanpa bikin rekening terkuras. Yuk, saya share 10 cara hemat yang selalu saya gunakan biar tetap waras finansial selama liburan, dan yang jelas, tetap bikin anak happy.
10 Cara Menghemat Uang Liburan
1. Buat Anggaran Liburan yang Jelas
Percaya deh, kalau nggak bikin anggaran, kita gampang banget kebablasan. Saya selalu mulai dengan daftar semua pengeluaran yang mungkin: transportasi, akomodasi, makanan, dan hiburan. Setelah itu, saya tetapkan batas maksimal untuk masing-masing kategori. Misalnya, kalau hiburan sudah melebihi batas, saya biasanya kompromi dengan masak di rumah untuk hemat di kategori makanan. Intinya, anggaran ini semacam “GPS” buat liburan kita—tanpa itu, siap-siap nyasar (alias tekor!). Kalau perlu, ajak anak juga untuk ikut paham soal anggaran. Anak saya sih kadang suka nanya, “Kenapa nggak beli ini?”, dan di situ momen edukasi soal pengelolaan uang bisa mulai.
2. Pilih Tempat Liburan Lokal
Cara menghemat uang liburan berikutnya adalah cari tempat liburan lokal. Ini favorit saya karena nggak cuma hemat, tapi juga sering bikin kita lebih menghargai apa yang ada di sekitar. Contohnya, tahun lalu saya dan anak setelah pulang dari Jogja, kemudian karena masih ada hari libur, kai pergi ke taman kota untuk piknik. Biayanya? Hanya untuk bekal dan sedikit camilan. Anak saya malah bilang itu salah satu momen paling seru karena dia bisa bebas main sambil ngobrol santai. Kadang kita suka lupa, ya, tempat-tempat di sekitar kita sebenarnya punya potensi liburan yang menyenangkan. Plus, hemat bensin dan energi juga! Jadi, sebelum ngecek tiket pesawat, coba deh lihat dulu tempat lokal yang ramah keluarga.
3. Manfaatkan Promo dan Diskon
Siapa yang nggak suka promo? Saya rajin banget cek aplikasi diskon, dari makanan sampai tiket masuk tempat wisata. Bahkan, beberapa supermarket sering punya promo bundling barang kebutuhan liburan. Tahun lalu, saya dapat tiket masuk ke taman hiburan dengan harga setengahnya karena pesan lebih awal. Trik lainnya, cari diskon untuk grup. Kalau ngajak keluarga atau teman, biasanya harga jadi lebih murah. Anak saya kadang suka meledek saya yang hobi cari promo, tapi ketika uangnya bisa dialihkan buat beli es krim tambahan, dia langsung senyum lebar. Jadi, promo itu bukan hanya hemat, tapi juga bikin hati senang.
4. Rencanakan Aktivitas Gratis atau Murah
Beberapa aktivitas seru itu ternyata gratis, lho! Salah satu favorit saya adalah piknik di taman sambil bawa bekal. Kadang saya juga ajak anak untuk ikut acara komunitas seperti pertunjukan seni gratis atau lomba di taman. Tahun lalu, saya dan anak mengikuti tur museum gratis yang diadakan oleh pemerintah daerah. Hasilnya? Anak saya dapat ilmu, saya dapat hemat, semua happy! Jadi, jangan ragu untuk cari info aktivitas gratis di sekitar. Anak-anak sering kali lebih ingat momen-momen kebersamaan daripada mahalnya tiket masuk.
5. Bawa Bekal Sendiri
Percaya atau nggak, beli makanan di luar itu salah satu penyebab utama liburan jadi mahal. Saya selalu usahakan bawa bekal kalau pergi. Biasanya, saya masak menu sederhana yang disukai anak saya, seperti roti meses atau nasi dengan lauk praktis. Selain hemat, ini juga bikin kita lebih sehat karena tahu bahan yang dipakai. Bonus lainnya, nggak perlu antre panjang di tempat makan. Kalau anak saya mulai bosan dengan bekal, saya tambahkan camilan unik atau dessert kecil biar tetap semangat.
6. Pilih Akomodasi Ramah Keluarga
Sebagai ibu, saya selalu cari akomodasi yang nggak cuma murah, tapi juga nyaman untuk keluarga. Misalnya, saya lebih pilih homestay atau Airbnb yang punya dapur sendiri. Selain hemat karena bisa masak, biasanya tempat-tempat ini lebih fleksibel buat keluarga. Anak saya juga suka kalau ada area bermain atau Wi-Fi (karena remaja nggak bisa hidup tanpa internet, ya kan?). Intinya, pilih tempat yang punya fasilitas sesuai kebutuhan keluarga, bukan cuma sekadar murah. Dan kalau bisa, pesan jauh-jauh hari untuk dapat harga terbaik.
7. Gunakan Transportasi Umum
Menghemat uang liburan berarti juga harus mau menggunakan transportasi umum. Liburan hemat sering kali lebih gampang kalau pakai transportasi umum. Saya biasanya ajak anak naik kereta atau bus untuk menghemat biaya dan, bonusnya, anak jadi dapat pengalaman baru. Saya ingat saat pertama kali ajak anak naik commuter line, dia memang masih takut-takut tapi ternyata antusias juga kok. Selain hemat uang parkir dan bensin, transportasi umum juga bikin kita lebih santai karena nggak perlu pusing cari parkiran.
8. Atur Waktu Liburan dengan Bijak
Menghindari musim puncak liburan adalah salah satu cara paling efektif untuk hemat. Harga tiket, akomodasi, bahkan makanan biasanya lebih murah kalau kita pergi di luar tanggal favorit. Tahun lalu, saya dan anak pergi ke pantai beberapa hari sebelum liburan sekolah dimulai. Hasilnya? Tempatnya lebih sepi, harga lebih murah, dan foto-fotonya lebih bagus karena nggak penuh orang. Kalau memang harus liburan di tanggal sibuk, coba rencanakan aktivitas di jam yang nggak biasa, misalnya pagi-pagi sekali.
9. Buat Kegiatan DIY untuk Anak
Kalau lagi malas keluar rumah, kegiatan DIY selalu jadi penyelamat. Saya dan anak sering bikin proyek kecil seperti melukis pot atau membuat perhiasan sederhana. Biayanya? Sangat murah karena banyak bahan bisa pakai yang ada di rumah. Anak saya juga suka melukis dan menggambar sendiri, sering minta dibelikan kanvas supaya dia bisa berekspresi. Selain menyenangkan, ini juga mengasah kreativitas mereka. Kalau sudah selesai, hasilnya bisa jadi hiasan rumah atau hadiah untuk keluarga. Bonusnya, kita nggak perlu keluar uang banyak untuk hiburan.
10. Jauhkan Fokus dari Belanja Berlebihan
Liburan sering kali jadi alasan untuk belanja, tapi saya selalu ingatkan diri sendiri (dan anak saya!) bahwa kebahagiaan itu nggak ada di barang-barang. Daripada beli oleh-oleh mahal, kami lebih memilih buat kenang-kenangan sendiri seperti foto atau catatan kecil tentang perjalanan. Kalau anak minta sesuatu yang mahal, saya ajak dia diskusi: apakah barang itu benar-benar diperlukan? Biasanya, setelah ngobrol, kami malah cari alternatif lain yang lebih hemat tapi tetap berkesan.
Cari Aktivitas Liburan di Aplikasi Happy Kamper
Selain tips-tips di atas, ada satu hal yang selalu membantu saya dalam merencanakan liburan hemat: aplikasi Happy Kamper. Di aplikasi ini, Parents bisa menemukan berbagai aktivitas liburan untuk anak-anak dengan harga yang ramah di kantong. Mulai dari workshop kreatif, tiket playground, hingga kelas olahraga—semua ada di satu tempat dengan promo menarik!
Saya suka banget pakai Happy Kamper karena pilihannya banyak, dan saya bisa membandingkan harga sekaligus mencari yang sesuai dengan kebutuhan. Ini juga menghemat waktu, karena saya nggak perlu browsing ke banyak tempat untuk cek jadwal atau harga. Jadi, kalau Parents ingin liburan seru tanpa bikin tabungan terkuras, coba cek Happy Kamper ya. Siapa tahu dapat deal yang bikin hati bahagia!
Jadi? Gimana?
Liburan hemat itu memang butuh usaha, tapi percaya deh, hasilnya sepadan. Anak tetap bisa senang, dan kita sebagai orang tua nggak perlu pusing mikirin tagihan setelahnya. Dengan perencanaan yang matang dan sedikit kreativitas, liburan bisa jadi momen berkualitas tanpa harus boros. Plus, ini juga jadi pelajaran penting buat anak soal pengelolaan uang dan menghargai apa yang dimiliki. Jadi, parents, sudah siap liburan hemat? Yuk, coba salah satu tips di atas dan share pengalaman kalian. Karena pada akhirnya, kebersamaan dengan keluarga adalah hal yang paling berharga, bukan seberapa banyak uang yang dihabiskan!