Menurut Kalian, Driver Taxi Harus Bantuin Penumpang Gak?

driver taxi harus ringan tangan

 

Kalau langsung dijawab, “Iyalah!” Ya udah selesai deh postingan ini. 😀

Jadi ceritanya beberapa hari ini saya lagi menunggu kedatangan asisten rumah tangga baru untuk di rumah, karena yang sekarang kerja mau pulang nih, mau menikah. Lalu, sekalian juga pesan ART buat di rumah Opung Boru nya Vay, namboru saya. Biar mudah, semua di-drop di satu alamat, di rumah kami di Jakarta Timur.

Nah rencananya, Opung Boru Vay akan menjemput ke rumah sekalian membawa media tanam sepuluh karung, karena kami mau nanam pohon buah di rumah sini. Rencananya kan pagi ya, tapi lalu si opung telepon, katanya baru bisa jalan dari sana jam 9, karena driver taxi langganannya baru bisa menjemput jam 9. Opung Boru Vay ini biar sudah lansia, tapi masih aktif, dan karena hobi dan keahliannya seputar bercocok tanam itulah makanya kita mau tanam buah di rumah. Apa yang dipegang namboru saya itu pasti berhasil. Tanam kembang jadi, tanam buah jadi. Sekarang juga lagi bantuin kliennya bikin kebun buah di Sentul.

So, kenapa opungnya Vay tidak naik taxi lain aja atau taxi online? Yang bukan langganan gitu.

Ternyata, menurut ceritanya, beliau sering mendapati supir yang kurang sreg kalau sudah lihat barang bawaannya banyak. Ya namanya untuk urusan tanam-tanam, yang dibawa itu seputar media tanam, pupuk kompos, kadang tiang besi penyangga, sampai bawa pohon sedang juga. Dan gak melulu urusan kebun, ya pokoknya kalau bawa macam-macam yang kelihatan banyaklah.

mengangkat barang

“Aduh, banyak banget ini Bu, gak bisa ini Bu dibawa semua.” Padahal belum juga dia coba atur.

Lalu sering juga ketemu driver yang tidak mau turun membantu mengangkat barang. Begitu dibilang: “Pak, tolong dibantu dong Pak, naikkan ini dulu,” baru dia mau turun. Ketika sudah sampai di tujuan pun, tidak juga mau turun bantuin angkat barang. Cerita opung Vay, pernah waktu bawa barang-barang untuk kedai kopi di Tebet, supirnya diam aja gak mau bantuin turunin barang, malah yang bantu jadinya tukang parkir di situ.

Pernah juga si supir taxi yang sudah keburu jemput dan naikin barang ke bagasi (tentunya dengan mulut melengkung ke bawah) pas di jalan langsung bilang, “Nanti di sana ada yang bantuin nurunin kan, Bu?”

Dan yang paling-paling-paling ‘betingkah’ adalah supir taxi online, ini berdasarkan pengalamannya, makanya beliau tidak suka naik taxi online.

Apa mungkin mereka mikirnya karena ini mobil pribadi ya disayang-sayang gitu, atau rada malas kalau jadi bau pupuk dll. Padahal tetap saja mereka jatuhnya adalah penyedia jasa transportasi, jadi harus siap dengan segala kondisi penumpang.

Kalau misalnya diminta jemput atau antar tengah malam ke satu lokasi yang menurut driver mencurigakan, dan mungkin penumpang juga kelihatan tidak meyakinkan, saya agak pahami ini. Namun secara etika melayani, mestinya mereka harus membantu penumpang.

Makanya opung borunya Vay ini sering menyimpan nomor hape driver taxi (beliau pakainya taxi burung biru) yang memang supirnya baik. Jadi kalau dari awal sudah kelihatan ringan tangan, terus sopan, langsung diminta nomor handphonenya, jadi setiap mau pergi tinggal telepon saja. Drivernya juga sudah hapal juga jadinya, ke tukang tanaman langganan sudah tahu, ke klinik sudah tahu, ke rumah saya pun sudah tahu nih.

Kalau pengalaman saya ya, pernah juga ketemu driver yang gak ringan tangan. Sama juga, naik taxi biasa dengan taxi online, ada juga yang malas tidak mau bantuin penumpang. Saya sampai di rumah, dia buka aja gitu bagasi, gak mau turun. Saya langsung bilang, “Pak, tolong dibantu ya.” Dalam hatiku, kau bukaklah bagasimu ini, kan mobil kau ini. Kalau nanti sama penumpangmu ditarok barang-barang gak jelas di dalam, gimana?

Supir taxi yang ringan tangan itu biasanya supir taxi bandara. Kalau di bandara, kan ada petugas pencatat penumpang yang suka bantuin angkat koper dan bawaan, kadang drivernya turun bantuin. Nah begitu sampai di rumah, drivernya langsung turun bantuin. Dan kalau naik taxi executive class, sudah jaminan pasti dapat driver yang bagus, mulai dari cara mengemudi yang enak dan smooth, ramah, sopan dan helpful.

Jadi, kemarin sore ketika kita sudah selesai nanem-nanem (sampai badan bau pupuk kompos oiii), saya order taxi online buat antar opungnya Vay pulang. Begitu dapat dan saya agak ragu ini mobilnya gedean apa kecil, saya langsung telepon drivernya.

“Sore Pak. Ini mobilnya yang kursi belakangnya bisa dilipat kan Pak?”

“Sore Bu. Iya, bisa dilipat.” Nada suaranya terdengar penasaran.

“Iya, ini ibu saya yang mau naik, nanti mau bawa beberapa rak bunga dan pupuk. Bisa ya?”

“Oh iya, bisa Bu. Ditunggu ya.”

Tak lama mobil sampai, yang turun drivernya masih muda, dia buka bagasi belakang, lalu dia ambil dua rak bunga 1,5 meter yang mau dibawa, dan dia langsung atur posisinya. Syukurlah. Aman.

Sekarang, sebenarnya pengen tahu pendapat dari semua orang, baik penumpang ataupun driver, sebenarnya driver taxi itu harusnya wajib ngebantuin penumpang gak sih untuk memuat barang ke bagasi dan juga nurunin? Kalau ada yang merasa tidak wajib, kenapa?

Eniwei…. Sebagai penutup, ini dia penampakan 2 pot pohon lemon dan jeruk yang baru ditanam kemarin di samping depan. Ada pohon apel India sama mangga Thailand juga di sisi lain. Tinggal nunggu pohon sirsak ready, baru tanam lagi.

menanam buah di rumah

-zd-

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

3 thoughts on “Menurut Kalian, Driver Taxi Harus Bantuin Penumpang Gak?

  1. Zam

    sebenarnya agak gak fair juga sih kalo misal si penumpang ngga bilang bakal bawa banyak barang bawaan, terutama yang memang bukan kegunaannya. misal mobil sedan yang memang tidak didesain untuk membawa barang banyak di bagasinya, atau ada pertimbangan lain.

    sebaiknya memang bertanya dulu, jika ke taksi online apakah dia bersedia apa tidak. jika menggunakan taksi reguler, ya si penumpang juga cukup tahu diri, tidak perlu memaksakan membawa barang sebegitu banyak.

    jika memang terpaksa, sebaiknya bilang dan minta tolong langsung ke si sopir, dan jika misal si sopir tidak berkenan ya sudah, terpaksa dilakukan sendiri atau meminta tolong ke orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *