Anakku Sudah Bisa Pulang

Alhamdulillah, akhirnya setelah dirawat selama 9hari (4hari di RSIA B, yang bisa dibilang sia-sia karena tidak ada kemajuan apa-apa) dan 5hari di RS P (sebenarnya 3hari saja, 2hari istirahat penyembuhan), Baby Vay boleh pulang. Thx buat doa teman-teman.. ๐Ÿ™‚

Diagnosa dokter, Vaya bukan terkena DBD, tapi hanya DD, disertai infeksi pencernaan akut. Dr. BL ini salah satu dokter spesialis anak senior, dengan spesialisasi darah. Bahkan DSA P saja mengaku kalo dia sering mengikuti seminarnya Dr. BL, makanya waktu kita bilang kita mo pindah ke Dr. BL, DSA P tidak bisa komentar banyak.

Pesan dokter : “Jangan lupa dot-dot disteril, habis direbus lalu masukkan kulkas. Kalo buat susu, harus pakai air panas, jangan campur air panas dan air dingin.”

Malu banget dengar dokter bilang begitu. Masalahnya, perlengkapan Vaya itu lengkap banget. Steamer untuk menguapi botol & dot hingga 100 C, bottler warmer, food warmer, sterilizer untuk mengeringkan botol-2 yang sudah disteril di steamer (ini alat favorit saya, soalnya semua peralatan langsung dibuat panas & kering), ear thermometer, bahkan sampai timbangan digital untuk anak juga ada. Sampai teman saya bilang sudah kayak rumah sakit saking lengkapnya.

Begitu dokter pergi, saya langsung merepet sama BS nya Vaya.

Ingat kan yang saya pernah bilang kalo BS Vaya yang baru ini agak kurang soal kebersihan. Nah, ternyata sekarang kejadian deh. Pertama daging Vaya tidak pernah dicuci, lalu ini dokter singgung-2 soal steril. Uh, sebelnya! Pasti dokter kira kita ini orangtua yang tidak tahu jaga kebersihan, padahal kita justru paling tidak tahan sama yang namanya kotor, even debu sedikit pun.

Saya bilang, apa gunanya itu alat-alat mahal kalo dia sendiri tidak berusaha menjaga kebersihan? Bisa saja piring botol sudah disteril, tapi bagaimana kebersihan tangannya saat mengambil botol atau piring? Kita gak tahu kan dia habis pegang apa gitu, tahu-2 lupa cuci tangan. Untung mbaknya Vaya ini masih mau dibilangin, tapi sepertinya musti sering-sering dikontrol juga, karena orang kalo sudah habbitnya jorok emg agak susah.

Kata hubby saya, andai saja kita masih bertahan di RSIA B, bisa-bisa dokter disana main suruh transfusi darah aja. Lha kalo emang dia gak tahu gimana baca hasil darah yang benar ya kasih ke seniornya kek, jangan main asal diagnose aja. Anak orang jadi percobaan.

Ah mudah2an tidak sakit-sakit aneh lagi deh… Sehat-sehat selalu.

img00264.jpg

Here’s my baby. Udah bisa ketawa dia… tahu aja dah mo pulang….. ๐Ÿ™‚

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

34 thoughts on “Anakku Sudah Bisa Pulang

  1. huhuhu lucu yah senyumnya…
    mudah2an nggak sakit2an lagi deh
    ksian,
    balita rentan banget yah ma yang namanya debu dan sebagainya itu yah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *