Cantiknya Panorama di Air Terjun Kedung Kayang

Cantiknya Panorama di Air Terjun Kedung Kayang

Instagram memang penuh dengan inspirasi untuk setiap traveler. Salah satu tempat wisata yang menjadi tujuan terakhir saat saya dan teman-teman tukang foto main ke Jogja adalah Air Terjun Kedung Kayang.

Ini adalah destinasi alami yang berada di Magelang, letaknya dekat dengan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, sehingga air terjun ini seperti mutiara cantik yang bersembunyi di balik hijaunya alam sekitar.

Kami berangkat dari Jakarta jam delapan malam menumpang kereta. Tiba di Jogjakarta jam 4 pagi, semestinya memang harus langsung jalan ke lokasi karena kita mau mengejar sunrise. Namun karena salah satu teman kami, Den, berangkat beda jam, jam sembilan kurang, maka kami harus menunggu sampai jam lima baru bisa jalan ke lokasi.

Sebenarnya kita semua sudah sepakat dia ditinggal saja karena memang dia yang memutuskan untuk berangkat telat karena ada pertimbangan pribadi, dan Den sebenarnya juga paham resiko ini. Soalnya kalau mau ngejar sunrise berarti harus di lokasi itu jam lima. Tapi teman lain — yang arrange acara ini — sepertinya gak enak meninggalkan Den naik taksi online, jadilah kami semua harus berkorban menunggu dia tiba.

Dan, saya dan beberapa teman yang memang mau ngejar sunrise ya kecewa. Ya kalau datangnya sudah jam terang, dapat apa? Ya dapat foto, sih, tapi ya begitu saja. So yeah, saya agak upset, tapi mau gimana.

Tiba di lokasi sudah jam enam pagi, matahari sudah naik. Kami turun ke tempat pertama untuk foto, belum sampai ke bawah sekali.

Dan ya, ternyata memang tempat ini indah sekali. Langsung saya membayangkan bagaimana tinggal di sini, bangun setiap pagi memandang matahari terbit di balik pegunungan, dan air terjun yang tak henti mengalir di bawah sana.

Di perhentian pertama ini ada dua gardu pohon yang dijadikan spot foto wisatawan. Untuk berfoto di sana memang harus antri kalau wisatawan sedang ramai. Kami membayar Rp25.000 ke bapak yang jaga di pos dekat situ, dengan hitungan Rp5000 per-spot, dan kami berfoto berkali-kali dengan model berbeda tentunya.

Dan saya pun tak mau kalah, tentunya pengen punya foto ala-ala traveler kan di gardu pohon itu.

Ingat ya, kalau ke sini tetap harus ekstra hati-hati. Tempat ini memang sangat indah dan memukau, tapi jangan sampai duduk atau berdiri sendirian di situ. Terkadang keindahan alam itu begitu membius, sehingga manusia juga jadi suka lupa diri.

Saya sendiri tidak turun sampai ke bawah ke air terjunnya, karena sebagian besar memang tak mau turun jauh. Jadi ya ngapain juga turun sendirian ke bawah. Kalau ada 2 orang yang mau, saya pasti mau.

Soal nama. Nama Kedung Kayang sendiri didapat dari dari para Empu yang dulu tinggal di sekitarnya. Ada Empu Panggung, Empu Putut dan Empu Khalik. Air yang mengalir di bawah air terjun adalah sungai yang airnya berasal dari Gungun Merbabu dan Gunung Merapi.

Baca juga: Mengejar Bintang di Pantai Jungwok

Dengar-dengar ya, tempat ini punya kisah mistis. Warga sekitar percaya bahwa Kedung Kayang ini punya dua penjaga yaitu Kyai Gadung Mlati dan Nyai Widari Welas Asih. Tapi kami tentu saja tak bisa membuktikan ini.

(Karena Loy teman kami yang biasa suka “melihat” tidak ikutan turun ke bawah)

Selesai berfoto, kita sarapan Indomie dulu di warung di atas. Tempat ini memang bisa dibilang masih sekadarnya dimaintain untuk urusan wisata, tapi dengan adanya warung rumahan ini ya lumayanlah.

Lokasi dan Rute Kedung Kayang

Lokasi Air Terjun Kedung Kayang ini berada di perbatasan Magelang dan Boyolali. Dari stasiun kemarin, kami menempuh perjalanan satu jam untuk sampai ke sini.

Tempat wisata ini sendiri resminya buka jam 7 pagi. Kecuali para pencari sunrise (seperti kami yang sebenarnya gagal mendapatkan sunrise hehe) yang memang harus datang lebih pagi.

*Not sure juga ada yang mau gelap-gelapan turun ke air terjun bawah ya, dengan cerita-cerita mistis yang menyertai.

Here’s the map ya.

5 Comments

  1. Kalau cerita mistis sekarang jadi ingat desa penari, hahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *