Kenapa Kita Butuh Vaksin untuk Mengatasi COVID-19

Kenapa Kita Butuh Vaksin COVID-19

COVID-19 terus membuat ribuan orang jatuh sakit setiap harinya, dan telah membunuh 1,5 juta orang di dunia per hari ini. Satu hal yang pasti, saat kita setiap saat harus mengenakan masker saat keluar rumah atau beraktivitas, pertanyaan yang sama pun muncul. Kapan pandemi COVID-19 akan berakhir? Kapan kita bisa segera kembali menjani kehidupan senormal mungkin? Akankah mungkin kita bisa menghirup udara sebebas-bebasnya seperti sebelumnya? Tidak semudah itu tentu saja.

Tanpa vaksin untuk melawan SARS-CoV-2-, virus corona yang menyebabkan COVID-19, maka akan selalu ada resiko munculnya wabah penyakit baru.

Pengujian sampel setiap saat, tracing kontak, sampai prosedur karantina memang bisa membantu mengendalikan penyebaran COVID-19, namun satu-satunya cara signifikan untuk mengurangi ancaman virus ini adalah dengan membuat yang namanya “herd immunity” atau kekebalan komunitas, yaitu memastikan ada cukup populasi yang kebal terhadap virus sehingga mereka tidak bisa menularkannya.

Kekebalan komunitas ini harus minimal 50% dari populasi agar bisa berhasil. Cara mencapainya adalah, bisa dengan banyaknya orang yang terinfeksi – yang pastinya beresiko tinggi dan harus dihindari – atau melalui vaksinasi. Maka, tentu saja kemudian pemerintah dan para ilmuwan menganggap vaksin COVID-19 sebagai cara paling aman untuk kembali ke kehidupan normal.

Bagaimana cara vaksin ini melindungi kita dari Corona?

Katakanlah vaksin sebagai sebuah program pelatihan. Jadi vaksin ini akan memberikan pelatihan pada sel-sel kekebalan di tubuh kita, untuk mengenali dan menghancurkan bakteri dan virus yang masuk dan menyebabkan sakit.

Begitu tubuh kita disuntik dengan vaksin, sistem kekebalan akan mulai memberikan respons, namun kita tidak akan benar-benar sakit. Respons ini disebut juga efek samping, seperti yang dilaporkan oleh para relawan vaksin COVID-19, mereka mengalami kelelahan hingga sakit kepala ringan. Nantinya, di kemudian hari ketika kita menghadapi penyakit yang sebenarnya, tubuh kita sudah tahu bagaimana bentuk virus ini dan bagaimana menghadapinya.

COVID-19

Apakah Vaksin Corona sudah Tersedia di Indonesia?

Saat ini, pemerintah melalui Kepmenkes RI No. HK.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 telah menetapkan enam vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

Salah satu vaksin yang saat ini sedang melalui uji klinis tahap 3I adalah Vaksin Sinochem, yang berasal dari Tiongkok. Di awal minggu ini juga Vaksin Sinovac dengan jumlah 1,2 juta dosis sudah tiba di Jakarta dan saat ini disimpan di lab Bio Farma di Bandung. Apabila hasil uji klinis sudah rampung, maka Bio Farma bisa langsung mengajukan izin edarnya ke BPOM. Tentu kita semua tahu bahwa yang paling penting dari pemilihan vaksin adalah harus aman dan efektif.

Direktur Bio Farma  sendiri mengklaim bahwa vaksin Sinochem telah memenuhi syarat dalam pemilihan vaksin. Vaksin dari China dari sisi mutu sudah diakui oleh WHO. Vaksin yang terpilih pun harus memenuhi unsur aman, khasiat dan mutu oleh lembaga yang berwenang serta harus dibuktikan melalui uji klinis satu, dua dan tiga. Dan, dibandingkan oleh kandidat vaksin lainnya, Vaksin Sinochem ini termasuk yang paling cepat memasuki uji klinis tahap 3.

Nah, 1,2 juta dosis vaksin yang sudah datang awal Desember ini adalah vaksin siap suntik, dengan sisa 1,8 juta dosis menyusul di Januari 2021. Selain itu, pemerintah akan mendatangkan lagi 45 juta dosis dalam bentuk curah, untuk dikembangkan di Indonesia oleh PT Bio Farma, dan pengirimannya juga bertahap di akhir tahun ini dan di tahun depan.

Lalu siapa yang akan mendapatkan vaksinasi corona pertama kali?

Untuk tahap pertama, pemerintah telah menentukan enam golongan yang menjadi prioritas menerima penyuntikan vaksin COVID-19. Urutannya adalah tenaga kesehatan, pelayan publik, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, peserta BPJS, barulah yang terakhir adalah masyarakat dengan rentang usia 18-59 tahun yang dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit komorbid. Keputusan ini terkait dengan pengujian klinis vaksin yang memang dilakukan pada usia 18-59 tahun dan dalam kondisi sehat. Tapi tentu saja ke depannya bisa ada perubahan, tergantung kepada perkembangan hasil uji klinis vaksin sendiri.

Tibanya vaksin sinovac di Indonesia telah menumbuhkan harapan baru. Semua orang tentu berharap bisa segera mendapatkan informasi lengkap dan valid mengenai vaksin corona ini, seperti apakah uji klinisnya sudah benar-benar aman, lalu kapan vaksin siap edar, berapa harganya, berapa dosisnya, di mana saja masyarakat bisa mendapatkan vaksin ini.

Lalu di mana kita bisa bertanya pada sumber yang terpercaya? Kalian bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi halodoc. Ini adalah aplikasi kesehatan yang memiliki layanan sangat lengkap. Mulai dari konsultasi langsung dengan dokter, beli obat, hingga booking jadwal periksa ke rumah sakit tanpa harus repot antri , dan tentu juga ada informasi kesehatan terbaru. Dalam kondisi pandemi begini, tentu lebih nyaman dan aman kalau kita tak keluar rumah sering-sering, jadi kalau semuanya bisa dipermudah dengan sebuah aplikasi, why not?

Saat ini semua orang memang menggantungkan harapan pada vaksin corona, dan berharap dengan adanya vaksin, maka herd community bisa segera tercipta, dan tentu saja kita semua berharap kondisi bisa kembali normal.

Namun, meskipun kita nanti sudah mendapatkan suntikan vaksin, bukan berarti virus corona akan berakhir. Vaksin hanyalah sebagai imunitas tinggi pencegah virus masuk ke dalam tubuh, namun tidak serta merta mengobati atau menuntaskan virus ini. Jadi tetaplah jalani gaya hidup sehat dan bersih, perbanyak olahraga dan konsumsi makanan bergizi.

-zd-

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

4 thoughts on “Kenapa Kita Butuh Vaksin untuk Mengatasi COVID-19

  1. Pingback: Apa Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Traveling di 2021 | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

  2. Pingback: Ayo Dong, Kapan Nih Sekolah Tatap Muka Dibuka Kembali? | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

  3. terus terang masi ragu mau vaksin corona apa ngga. namanya juga hal yang baru, beda dengan vaksin polio, campak dll kan uda lama dan terbukti

Leave a Reply to Untari Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *