Enakan Apartemen or Rumah ya?

Masih jam setengah tujuh kurang lima menit ketika saya memasuki Sudirman. Well, pagi yang lengang untuk ukuran Jakarta. Untunglah seperti biasa jalan Sudirman masih sepi, karena kadang kala ada saja kejadian tak terduga di depan sana yang bisa bikin kemacetan mengular kemana-mana.

Saya memutar-mutar mata, memandang gedung-gedung tinggi itu. Hampir setiap hari saya lewat sini dan setiap kali mata saya tertumbuk pada gedung apartemen, dalam hati saya langsung bergumam, bagaimana ya rasanya tinggal di apartemen? Miripkah rasanya dengan menginap di kamar hotel?

Jiwa Melayani

Beberapa minggu terakhir ini saya sering ketemu dengan orang-orang yang bawaannya beteeee melulu. Sebenarnya bete sih boleh saja, manusia kan makhluk yang punya emosi, jadi kadang kala ketika emosi sedang naik turun, hati pun jadi kacau balau, mood hari itu pun jadi jelek. Biasanya kalau ada teman kita yang lagi bete, kita sebagai teman biasanya berusaha kasih semangat biar betenya hilang.

Tapi kalau yang bete orang lain yang sedang dalam konteks melayani kita sebagai pelanggannya? Yang ada pasti ikut emosi dan bete.

Tantrum & Flight w/ The New Airbus A330-200

TANTRUM

Ada yang pernah kehilangan rasa percaya diri secara tiba-tiba? Saya pernah. Kehilangan rasa percaya diri mendadak karena anak tiba-tiba tantrum dan saya tak sanggup menenangkan dia. Hehehee…

Ini terjadi Rabu minggu lalu ketika saya akan bertolak ke Medan. Kebetulan ada sedikit urusan yang mengharuskan saya datang langsung ke sana, jadilah saya ambil cuti, padahal sebelumnya udah bilang di blog kalo liburan gak kemana-mana :D, eh tahunya emang pergi juga. Jadilah saya bertiga dengan Vay dan susternya, yang pergi. Hubby gak bisa ikut karena masih ada kerjaan.

Rekreasi ke Waterbom PIK

Desember ini benar-benar bulan liburan. Tapi saya sih sebenarnya tidak liburan kemana-mana. Hanya di Jakarta saja. Because it’s Christmas, and my husband, he celebrates Christmas. Dan untuk mengisi beberapa hari libur Natal ini, kemarin saya dan keluarga (minus hubby karena doi masih ngantor) pergi ke Waterbom Pantai Indah Kapuk. Sekaligus membawa Vay berenang ke kolam umum untuk pertama kalinya.

Hmm, kapan ya saya terakhir berenang ke tempat rekreasi begini? Kayaknya sih sekitar empat tahun yang lalu, ke Lippo Cikarang.

Setan – Jin – Dedemit

Tadi pagi lagi-lagi alarm hp tidak hidup. Alhasil saya terbangun jam setengah enam dengan badan dan pikiran yang masih ingin kembali tidur. Ternyata badan saya ini, meskipun alarm tidak hidup, sudah ter-setting sendiri untuk segera bangun. Ada alarm otomatis yang dikirim badan ke otak, yang kemudian dibawa ke dalam satu pikiran bawah sadar, yang akhirnya membuat saya sadar bahwa ini sudah saatnya bangun dan pergi ke kantor (jangan tanya kalo wiken ya, hari libur juga otak dan badan sudah punya setting yang berbeda :D).

Gue Hajar Juga Tu Orang!

Pagi ini ada kejadian yang membuat saya jadi agak-agak high temp. Hahahaha.. tapi kalau teman dekat saya dengar cerita ini, dia pasti bilang, ah sudah biasa kau kak high temp. Kapan enggaknya? Hihihi….

Seperti biasa, saya masuk dari pintu masuk Basement 1. Ada dua security yang berjaga, memeriksa tas dan mengucapkan “Selamat pagi,”. Kali ini salah satu security gedung bermarga Pasaribu yang memang sudah saya hapal wajahnya, bilang begini ke saya, “Lain kali dipakai id-cardnya ya, Bu.”

Kelamaan Bolos Nih

Wah bener-bener deh. Sepertinya saya semakin lama semakin tidak produktif saja menulis, mulai dari seminggu sekali, lalu dua minggu sekali, eh sekarang sudah tiga minggu lewat. Bisikan itu akhirnya datang. “Ayo dong, malu sama domain.” Hahahahaa…

Anyway, sebenarnya saya tidak kemana-mana dalam  tiga minggu terakhir ini, cuma memang pikiran dan tenaga sedang diarahkan untuk lebih konsen ke beberapa personal project yang  sempat tertunda.

Bicara tentang Perempuan

Saya bertemu seorang teman lama di facebook. Teman kuliah, cowok, pernah se-geng jugalah sebelum akhirnya pertemanan itu mengalami eliminasi sendiri. Seperti biasa message dimulai dengan kalimat basa-basi seperti, “Apa kabar?” , “Di mana sekarang?”, lalu karena kami berdua sama-sama pasang “foto bersama anak” sebagai profile picture, tentu saja pertanyaan basi itu berlanjut lagi ke : “Udah berapa anakmu?”.

“Satu,” jawab teman saya. “Dirimu?”

“Sama. Satu juga.” Jawab saya.

“Wah, bisa juga ya…. gak sangka. Dulu kan dirimu cowok sekali….” Lho?!

Jangan Tuduh Aku

Kemarin siang di Hoka Hoka Bento Grandi. Dua orang perempuan mengantri di belakang saya. Menilik dari pakaiannya yang paduan blazer – celana panjang berwarna sama, mereka pastilah orang kantoran. Kantoran resmi, begitu istilah saya. Soalnya kalau dibandingkan dengan gaya saya yang pakai jeans coklat dan blus rajutan, saya memang lebih mirip orang  yang mau jalan ke mall daripada pergi ngantor.

Karena antrian masih lama, mau tak mau saya jadi mendengarkan repetan salah satu perempuan itu. Ya mau gimana lagi, saya sendirian, tidak punya kawan mengobrol dan mereka hanya selisih tigapuluh senti saja di belakang saya. Suara repetan berintonasi tinggi – kelihatan tidak peduli bisa terdengar oleh orang lain – mendominasi suara temannya yang pelan.