November Ini, Usia Saya Jadi 48 Tahun

Kemarin malam ketika saya baru menuliskan draft tulisan ini, saya tuh berharap ada hujan di bulan November ini, tapi ternyata sampai hari ini saya belum sempat menyaksikan hujan turun. Okelah, di akhir Oktober kemarin ada turun hujan sekali tapi turunnya tengah malah ketika saya sudah lelap, jadi kurang afdol. Lalu lusanya ada hujan sedikit, tapi mungkin karena saya terlalu keras berteriak, Yeaah hujaaann! Akhirnya hujannya malu dan berhenti. Ngeselin kan.

Jadi itu sebabnya saya ingin sekali bisa mendapatkan hadiah hujan ini di bulan saya ini. Cuma ternyata sampai saya menuliskan tulisan ini, belum juga ada tanda-tanda curah hujan akan turun.

4 Nov 2023 – today

Ternyata benar dikasih hadiah hujan sama universe. Sore tadi mendadak hujan turun dengan sangat deras. Alhamdulillah, hujan turun pas ulang tahun.

Bagaimana rasanya berusia 48 tahun?

Rasanya ya biasa saja. Ketika saya sadar dengan usia ini, saya cukup amaze karena tidak merasa tua. Saya pikir orang lain yang juga melewati fase usia dekat paruh baya pasti merasakan hal yang sama, kita tak pernah merasa tua di dalam. Sama ketika kita kecil, kita melihat mereka yang beda empat lima tahun di atas kita itu sebagai orang yang sudah besar dan senior, tapi begitu kita ada di posisi itu, ternyata biasa saja, alias tidak merasa tua juga. Menurut saya, semakin bertambahnya umur, kita hanya merasa bahwa kita semakin nyaman untuk menjadi diri sendiri.

Saya tak peduli bila ada orang yang tidak suka dengan saya. Bukan dia yang bayarin tagihan gue ini.

Saya tak peduli lagi dengan pendapat orang tentang saya, bila saya menolak untuk menghadiri undangan mereka. Saya tak suka berpura-pura senang sementara diri sedang tidak mood, jadi lebih baik senyamannya saja. Teman saya pernah mengajak video call (katanya sebentar saja) di jam 9 malam. Saya bilang No. Bukan karena saya besok ada meeting pagi (seperti bos-bos kantoran), tapi ada jadwal yang harus saya jalankan. No more video call atau meeting di atas jam 9 malam, gak boleh ada meeting di tengah jam sholat, ya hal-hal kecil yang mungkin buat orang lain masih bisa diupayakan, tapi buat saya tidak bisa ditoleransikan.

Jadi, rasanya adalah, semakin tambah usia semakin nyaman dengan diri. Bahkan mungkin jadi kesannya terlalu mandiri, padahal sebenarnya bukan begitu juga. Memang gak mau repot. Melakukan segala sesuatunya kalau bisa sendiri kenapa enggak.

turned 48yo

Hari ini ulang tahun saya…. Kita ke mana?

Hari ini ada acara di sekolah Vay. Rangkaian kegiatannya salah satunya adalah market day, jadi anak-anak bisa jualan produk hasil karya mereka sendiri. Vay juga ikut, menjual sticker set, key chain dan notebook dengan hasil desainnya sendiri.

Sejak kemarin dia sudah wanti-wanti tidak ingin maminya terlalu heboh (alias takut kurang sempurna), dan memang begitu pula yang saya rasakan tadi. Datang ke lokasi kok saya baru ngeh kalau kita banyak kurangnya. Seperti, meja tidak dipakaikan taplak, tidak ada hiasan apa-apa, sampai saya takut Vay kecewa karena saya kurang perhatian. Saya sampai buru-buru pulang ke rumah ambil taplak haha.

market day

Eh ternyata market daynya juga pendek banget waktunya. Hanya dua jam, karena setelah itu semua disuruh pindah ke lapangan untuk kegiatan lomba-lomba. Padahal anak-anak jualannya banyak lho dan belum semua orang sempat lihat-lihat. Jualan  Vay laku beberapa, dan katanya sih BEP, jadi masih lumayan. Saya tadi belum sempat beli beberapa jualan teman-teman Vay yang lain, kasihan juga kalau tidak ada yang beli. Kesalahan kami adalah, harusnya market day buka jam 8 pagi, tapi Vay salah mengerti, dia kira buka jam 10 pagi dan sampai sore makanya di santai aja padahal sama panitia udah dibilang booth buka jam 7.25. Lalu jam 10 pagi sudah harus pindah ke lapangan. Makanya kita juga baru sampai di sekolah itu jam setengah sembilan.

market day highfield

Tapi gak apa-apa, namanya juga anak-anak belajar. Ini momen buat mereka belajar berbisnis.

Ada satu cerita lagi. Siangnya, sambil menunggu Vay beres-beres dan chit-chat dengan teman-temannya, saya menunggu sambil makan sate di dekat kantin. Duduk semeja dengan seorang ibu yang anaknya dari kecil juga di Kinderfield Highfield. Ibunya cerita panjang dan banyak, mostly tentang anak pertamanya yang dulu sekolah di Highfield lalu memutuskan pindah, lalu sekarang sudah lulus kuliah. Sekarang anak keduanya masih di kelas 12, dan dari smp dia sudah wanti-wanti anaknya tidak boleh pindah seperti kakaknya. Katanya, ada perbedaan jomplang yang sangat besar ketika si kakak pindah sekolah, seperti mundur kalau kata dia. Saya mendengarkan dan menyimak sambil sesekali menimpali. Gak lama ketika Vay datang, ibunya senyum sambil bilang Vay cantik, lalu katanya apa kami ada keturunan Arab.

Lalu saya ke toilet. Dan ketika saya balik, Vay bilang tadi tantenya wanti-wanti ke Vay, pokoknya jangan mau pindah dari Highfield ya! Ini sudah sekolah terbaik, jangan mau terpengaruh kalau diajak pindah. Alhamdulillah. Vay tentu saja senang dengar begitu, soalnya dia memang gak kepengen pindah. Hahah.

Lalu sore tadi, kami pergi makan untuk merayakan ulang tahun saya. Hanya berdua. Pergi makan steak, sesuai sukanya Vay.

48 tahun hari ini

Alhamdulillah hari ini 48 tahun, masih diberi rezeki kesehatan dan kemudahan.

Sharing is Caring
  • 1
    Share

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *