Oleh-oleh Mudik 1 : Lebaran di Siantar

Akhirnya online juga. Sebenarnya sih waktu mudik kemarin kita bawa laptop, tapi karena ternyata selama disana saya ngurusin Vay terus — yang ngintil aja kemana maminya pergi — alhasil tidak sempat mengupdate berita lebaran selama mudik. Hanya sempat update blog Vaya saja hehee.

Actually saya tuh selalu berlebaran di Medan (karena base keluarga saya ya di Medan), cuma memang sudah hampir 4 tahun belakangan ini saya mudiknya ke Siantar, karena papi saya stay for a while di Siantar, jadilah kami lebarannya di Siantar. Gitu lho…

Kalung Kenangannya Peterpan

Dua hari yang lalu saya ketemu dengan seorang teman lama saya, dulu kami sekantor di Medan sebelum akhirnya dia kena mutasi juga ke Jakarta. Kami memang janjian mau pergi belanja ke Sarinah. Yah, secara ini kan mau lebaran, barangkali aja ada diskon-diskon menarik disana. Teteeup ya perempuan, tetap aja gak bisa melewatkan yang namanya diskon.

Waktu di dalam mobil, teman saya itu nyeletuk begini : “Sy, aku lihat gelang emasmu dari dulu itu-itu aja. Gak ganti-ganti,” ledeknya sambil tertawa. “Gantilah. Udah expired itu.”

Dilema Menyekolahkan Anak Terlalu Dini

Sabtu kemarin adalah hari terakhir Vay sekolah sebelum libur lebaran. Sekolahnya mulai libur Jumat depan, pas sekali dengan rencana kami mudik ke Medan pada hari itu.

Mungkin ada yang akan bertanya, kenapa Vay masih kecil begitu (belum juga 18bulan) sudah sekolah? Memang banyak perdebatan seputar anak-anak yang terlalu dini dimasukkan playgroup. Karena ditakutkan nantinya anak akan bosan sekolah.

Persiapan Mudik

Sebentar lagi mudik. Sudah pada siap-siap untuk mudik belom? Tiket, uang tunai, oleh-oleh. Perlengkapan printilan buat yang mudik bawa anak.

Saya sudah menyicilnya dari sekarang. Tiket pesawat, sudah ada di inbox, tinggal print nanti saat dekat-dekat mau berangkat. Koper-koper sudah diturunkan dan dibersihkan. Plastik-plastik untuk tempat baju kotor sudah dimasukin sekalian. Pakaian tinggal disusun mendekati hari H. Tidak bawa banyak-banyak karena masih banyak stock di Medan hihihih… Perlengkapan mandi juga sudah lengkap di dalam kotaknya. Tinggal masukin koper aja. Kamera dan notebook, belakangan.

Gempa Woi… Gempa…

Kemarin sore Jakarta gempa. Dan dalam hitungan menit saja, jaringan langsung busy, semua orang sibuk menelepon kesana-kemari, jangan lupakan pula mereka yang langsung mengupdate statusnya di facebook.

Saat gempa terjadi, saya sedang di kantor, duduk santai bersila di atas kursi. Lagi blogwalking. Tiba-tiba kok rasanya kursi saya jadi kursi goyang nih, gujlak gujluk gujlak gujluk. Saya berhenti mengetik, lalu memandang teman di depan saya. “Gempa nih,” kata teman saya. “Iya.” Saya mengiyakan. “Enggak ah,” kali ini teman yang lain nyambung. Mungkin karena dia sedang berdiri dan barusan ngobrol dengan temannya jadi tidak merasakan.

Lengan Kencang

Waktu di toilet tadi, saya ketemu ibu Mart, seorang pengurus aerobic di kantor kami. Orang batak. Umurnya 47thn. Fyi, biarpun judulnya ibu-ibu, ibu Mart ini jauh lebih enerjik dari mereka yang masih muda (termasuk saya). Mungkin itu sebabnya dia yang jadi pengurus bidang olahraga aerobic. Dia bisa senam aerobic selama satu jam tanpa ngos-ngosan, tanpa missed, dan tidak pernah kehilangan ritme di tengah-tengah. Setelah itu dia akan main treadmil lagi selama setengah jam. Setiap hari, dia rutin melakukan kegiatan naik tangga darurat dari lantai satu sampai lantai enam. Sering sekali saat saya keluar dari toilet, saya akan dengar bunyi ketukan dari balik pintu menuju tangga darurat. Pasti  Bu Mart. Yoi, memang dia. Karena naiknya lewat tangga darurat, dia harus rela menunggu ada orang yang ke toilet biar bisa membukakan pintu untuknya.

Duh Kualitas Menurun Nih…

Ada pepatah, alah bisa karena biasa. Semakin diasah akan semakin berkilau, seringlah berlatih biar semakin mahir. Semakin matang usia, maka bertambahlah ilmunya tentang hidup ini. Semakin matang usia seorang pria, semakin menarik dia di mata gadis-gadis muda. Jadi banggalah Anda para pria bila sudah berusia di atas 30. Lho, apa hubungannya? Hihihi…

Cuma saya mulai rada-rada gak percaya lagi sama pepatah itu. Gara-gara tadi sore, saat sedang menyetir mobil pulang dari kantor ke rumah, saya mulai merasakan bahwa kemampuan saya menyetir sudah menurun.

Perempuan itu Boros

Jadi perempuan itu boros sekali ya. Boros biaya, boros tempat. Pernak-perniknya banyak. Ingat cerita outbond saya kemarin? Banyak yang tanya, cuma menginap semalam saja kok musti bawa koper? Saya kurang jelas menuliskan ukuran kopernya barangkali ya. Karena koper merah saya itu sejenis luggage bag, koper ukuran kecil dengan muatan yang juga sedikit. Karena bahannya dari plastik padat yang keras, kelihatannya sih gede padahal sebenarnya muatannya sedikit. Hanya cukup untuk 1-2 hari menginap.

Outbound ke Lembang Asri

Kamis Jumat kemarin, divisi kami di kantor outbond ke Lembang. Awalnya sempat gak pasti, karena rencana outbond ini sudah jadi wacana dan terus jadi wacana, entah kapan terwujud, dengan alasan “Save More.” Sempat juga terdengar isu-isu bahwa outbondnya ke Dunia Fantasi – Ancol, karena terbatasnya biaya, tapi hari Selasa tahu-tahu beredar kabar bahwa outbond jadinya di Lembang.

Bulan Perburuan

Bulan puasa sudah di depan mata. Tak terasa waktu cepat sekali ya berlalu. Sudah mau lebaran lagi, berarti nanti akan mudik lagi ke Medan. Dough, rindunya saya pada Medan. Rindu…