Saatnya Perawatan Diri: Pergilah TRAVELING!

Tak ada yang lebih membuat saya merasa lebih segar dan tenang selain pergi jalan-jalan. Ya meskipun kegiatan beristirahat dari social media adalah juga cara yang cukup efektif untuk merenung dan belajar lebih mencintai diri sendiri, treatment favorit saya tetap adalah bepergian.

Sekarang sudah masuk pertengahan tahun, dan kita sudah melalui enam bulan masa semi isolasi akibat pandemi coronavirus, tapi kita semua (tentunya termasuk saya) sedang mencari cara agar bisa merasa lebih baik dan lebih fresh. Agar tidak terlalu stres di rumah dan bisa menjadikan tahun ini adalah tahun terbaik, saran saya bagaimana kalau pembaca TS juga mau pergi keluar dan traveling, explore tempat-tempat baru.

“Traveling, adalah bentuk paling mudah dan menyenangkan untuk perawatan diri.”

Sebagian orang suka traveling bersama pasangan, traveling dengan teman-teman, ada juga yang traveling dengan keluarga (bersama orang tua dan anak-anak), dan tak sedikit yang juga solo traveling. Apapun pilihannya, pergi traveling pasti selalu ada dalam saran dokter, benar gak sih? Kalau kita sedang merasa kurang sehat lalu datang ke dokter lalu setelah dokter selesai menanyakan, “Apakah ada stress?” “Apakah tidurnya cukup?” “Berapa kali olahraga dalam seminggu?” dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut tapi tidak indikasi penyakit apapun namun kita cenderung “curcol”, dokter akan berkata bahwa, saatnya berlibur untuk istirahat. 🙂

Apakah itu berarti bepergian dengan seorang teman, teman spesial, atau pergi sendiri, yang namanya traveling mempunyai banyak manfaat psikologis dan emosional, dan sudah jelas bahwa akan sangat bermanfaat untuk kesehatan mental.

Manfaat Traveling

Sudah siap untuk mendapatkan manfaat apa saja kalau pergi traveling? Yuk.

Belajar Mengenal Orang Lain

Traveling akan membuka mata setiap orang yang melakukannya. Ini akan mengubah bagaimana kita memandang dunia dan juga bagaimana kita memandang diri sendiri. Sering kan mendengar kalimat, dunia ini terlalu luas untuk tidak dijelajahi. Dan itu tentu saja benar, terlalu banyak hal indah dan menakjubkan di dunia, dan pergi ke tempat yang jauh dan sama sekali baru akan memungkinkan kita melihat dan memahami budaya lain.

Bagi saya, bisa bertemu dan berhubungan dengan orang-orang dalam berbagai kondisi di tempat tujuan membuat saya menjadi lebih punya perasaan empati dan juga lebih memahami kondisi bagaimana kalau saya berada di dalam posisi orang lain.

Kita juga akan belajar bagaimana melihat dunia melalui mata orang lain, dan akan memahami banyak hal dalam perspektif yang berbeda. Dan seringkali, akhirnya saya merenungkan masalah saya sendiri dan menyadari bahwa mungkin saya bisa mencoba melihat dari “mata orang lain” bagaimana masalah ini seharusnya bisa selesai. orang pasti punya masalah masing-masing.

Hidup dalam ruang kecil yang hangat memang selalu terasa menyenangkan, tapi traveling terkadang adalah hal yang kita butuhkan agar kita bisa lebih menghargai hal-hal yang mungkin selama ini kita anggap remeh.

Bisa Bertemu Orang Lain, Orang-orang Baru

Kemanapun saya pergi (apakah hanya liburan di dalam negeri atau keluar negeri), saya berusaha untuk dapat bertemu dengan banyak orang baru. Apakah ketemu di penginapan, atau saat jalan ke pasar, nongkrong di coffee shop, saat memotret ke hutan-hutan atau saat menuruni tebing untuk turun ke pantai, sampai di transportasi, adalah cara yang paling baik untuk bisa bertemu orang lain.

Bukalah pikiran dan kepala kita seluas-luasnya agar bisa bertemu dan berkenalan dengan semua jenis orang. Belajar mendengarkan cerita mereka, mengenal asal usul mereka, dan ternyata nanti kita akan sadari bahwa kita bisa belajar lebih dari yang kita kira.

Inang Batak di Kampung Huta Siallagan

Keluar dari Rutinitas dan Zona Nyaman

Traveling dalam arti sebenarnya (keluar dari rumah) akan memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman dan escape sejenak dari rutinitas. Hanya tinggal naik pesawat dan eksplor semua tempat baru. Yang paling menarik dan menyenangkan adalah ketika tiba di sebuah negara baru, dan ketika kita harus mencoba berkomunikasi dengan bahasa lain selain bahasa ibu. Itu saatnya ketika kita benar-benar membuka diri untuk belajar.

Traveling akan membuat kita menjadi lebih berhati-hati dalam berpikir dan mengambil tindakan, itulah yang termasuk dalam keluar dari zona nyaman.

Bisa Istirahat dari Gadget

Traveling akan membuat kita beristirahat dari dering dan getar ponsel. Saya biasa mengatur ponsel menjadi airplane mode agar traveling tidak terganggu. Sebagian orang mungkin suka berbagi cerita, live di social media saat perjalanan, tapi buat saya momen bepergian harus dinikmati sebaik mungkin. Saya biasa mengupload foto-foto traveling belakangan, dan menikmati terlepas dari social media untuk sekejap. Tak perlu semua detail diupload saat itu juga, atau harus menjawab komentar saat itu juga.

Keluar dari Ruang Hangat Kita

Traveling adalah cara terbaik untuk melepaskan diri dari ‘jeratan’ ruang hangat kita. Sehari-kita sangat mudah buat kita terjebak dalam masalah-masalah kehidupan, padahal bila kita mau bersabar, mencoba berpikir lebih santai, mundur sekejap dari kehebohan drama di dunia ini, kita akan bisa melihat bahwa masalah-masalah tadi itu tidaklah sebesar yang kita kira. Ada banyak cerita di luar sana! Dunia di luar jauhhhh lebih besar dan luas dari ruangan kita!

Jadi Awet Muda dan Bikin Bahagia

Ini sudah pasti. Bayangkan betapa keluar dari rutinitas akan memberikan banyak pikiran dan ide-ide segar masuk ke kepala, melihat semua dari perspektif yang berbeda, merasakan kulit lebih segar dan lembab, mata yang fresh dan berbinar. Itu sebabnya kenapa orang suka traveling, karena ada rutinitas yang didobrak, yang mungkin saja nanti akan memberi kita sebuah gaya hidup baru yang lebih menantang. Saat kembali dari traveling, kita akan merasa lebih bahagia karena stress hilang, sehingga wajah akan memancarkan aura yang positif.

Atuh Beach Nusa Penida

Belajar Solo Traveling

Cobalah pergi sendiri, solo traveling, sekali-sekali pergi tanpa teman, dan bertemu dengan teman baru di sana. Solo traveling juga bisa menyenangkan karena kita bebas mengambil keputusan sendiri dalam perjalanan. Kalau masih ragu apakah aman untuk pergi traveling sendirian, coba saja dulu melakukan perjalanan sendirian di dalam negeri. Bisa traveling ke Bali, mengunjungi tempat wisata di Medan, dan escape dua hari satu malam ke Jogja, untuk mencoba menjajaki nikmat jalan sendirian.

Bagaimana? Sudah dapat dong manfaat apa saja dari traveling. Sayangi diri, rawat dan hadiahi diri sendiri dengan baik, baik fisik maupun mental. Jadi, sudah siap untuk pergi jalan-jalan?

-ZD-


Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.