Seduh Kopi Sendiri di Rumah? Bisalah! Kenapa Pulak Gak Bisa?

Beberapa tahun terakhir ini, para penikmat kopi sudah banyak yang melakukan kegiatan menyeduh kopi manual di rumah. Sebab, meskipun kita bisa menikmati aneka jenis biji kopi di coffee shop, menyeduh kopi sendiri akan memberikan kepuasan dan kenikmatan. Kenapa? Karena teknik metode seduh yang kita lakukan akan menentukan hasil akhir dari kopi yang diminum.

Tulisan ini bermula dari pertanyaan beberapa teman dekat saya penikmat kopi. Ceritanya kan mereka selama ini kalau beli kopi selalu kopi bubuk, jadi kalau di rumah tinggal seduh ala kopi tubruk. Hampir tak pernah beli biji kopi, karena kalau di kantor pun masih sanggup merogoh kocek untuk membeli americano. But, sejak mereka mulai teracuni untuk mencoba biji kopi arabika simalungun yang rasanya nikmat (saya gak bohong lho! Memang nikmat!), maka mulailah bertanya-tanya, alat seduh apa yang perlu mereka miliki agar bisa ngopi ala kafe di rumah.

Rekomendasi Alat Seduh Kopi Biar bisa jadi Barista Di Rumah

Biji kopi boleh sama, tapi perbedaan metode seduh dan alat yang digunakan akan menghasilkan rasa kopi yang unik di lidah barista rumahan, beginilah saya menyebut mereka yang suka menyeduh kopi sendiri di rumah. Lalu bagaimana memilih alat seduh kopi yang pas dengan kebutuhan jadi barista rumahan, yang tentu saja harganya juga ramah di dompet. Ini rekomendasinya.

Rekomendasi Alat Seduh Manual

1. Mini Mill Slim Hand Coffee Grinder

Secangkir kopi nikmat berasal dari biji kopi yang diroasting dengan baik dan juga disimpan dengan betul agar selalu fresh, dan ketika akan diseduh barulah biji kopi digiling. Bila sudah rutin seduh kopi di rumah, maka grinder adalah alat pertama yang wajib dimiliki.

mini mill slim grinder

source image: banggood.com

Di luar ada banyak pilihan merk grinder kopi, ada yang manual dan juga elektrik. Mini Mill Slim Hand ini adalah satu pilihan rekomendasi grinder manual, karena cara menggunakannya cukup mudah dan gampang juga dibersihkan. Yang paling saya suka dari produk ini tutup yang dimiliki, karena artinya kan proses menggiling kopi jadi lebih bersih, sehingga kemungkinan kopi terbuang karena tumpah itu kecil. Kapasitasnya 35 gram kopi, jadi cocoklah untuk bikin 2 cangkir kopi dengan taste bold. Kelebihan lainnya, karena bentuknya mini, mudah untuk dibawa traveling.


Baca juga:

  1. Dear Female Traveler, Ini Tips Buat Kamu yang Mau Solo Traveling
  2. Slow Traveling Jadi Tren Traveling 2020

2. V60 Hario Coffee Dripper

Selanjutnya yang wajib dimiliki agar bisa seduh kopi manual di rumah adalah V60 Coffee Dripper. Istilah menuangkan kopi di atas dripper ini disebut pour over, dan ini adalah metode seduh kopi terpopuler, sebab selain caranya tidak terlalu sulit, dengan harganya yang terjangkau kita sudah bisa seduh kopi sendiri.

Bentuk dripper ini mirip cangkir atau tepatnya mirip corong minyak, dengan ujung seperti huruf V. Cari yang bahannya terbuat dari food grade plastic dan heat resistance. Pada dasarnya fungsi dripper ini adalah sebagai penyaring. Dan kita masih membutuhkan lagi paper filter untuk dipasangkan di atas V60 dripper ini.

V60 dripper

V60 Dripper (source: Otten Coffee)

Eniwei sebenarnya juga sudah ada V60 coffee dripper dari bahan stainless. Untuk tipe ini, tidak dibutuhkan lagi paper filter.

3. Kertas penyaring kopi alias V60 Paper Filter

Nah ini dia pasangan dari coffee dripper di poin nomor 2. Untuk coffee dripper di atas, saya pakai yang 01, sehingga ketika membeli kertas saringnya juga harus sama yang ukuran 01. Biar tidak bingung saat pertama kali hendak membeli alat seduh kopi, langsung saja diskusi dengan penjual, mana yang cocok dan pasangannya apa. Penggunaan penyaring kopi ini untuk menghasilkan rasa kopi yang clean.

4. Mizudashi Cold Brew Coffee Pot

Ini adalah salah satu alat seduh kopi rumahan favorit saya. Dengan alat ini, saya bisa mudah membuat cold brew coffee sendiri di rumah. Cara menggunakannya sangat mudah dan clean banget. Uhuy…

Dengan teko yang terbuat dari kaca ringan tahan panas dan dingin, alat ini juga dilengkapi dengan saringan di dalamnya. Saringan ini memiliki tingkat kerapatan yang padat sehingga kemampuannya menyaring juga sangat baik. Setelah selesai dipakai, tinggal membuka tutup saringan di bagian bawah, dan ampas kopi bisa dibuang dengan mudah.

Cold brew coffee memang tidak sama dengan ice americano atau es kopi, sebab pada metode cold brew, kita melakukan ekstraksi kopi langsung dengan air dingin yang kemudian didiamkan selama 12 jam. Beberapa pendapat mengatakan 8 jam sudah cukup, tapi saya selalu mendiamkan di kulkas paling cepat 12 jam. Sebab saya menggunakan wine coffee dan ingin mengeluarkan rasa sweetnya lebih maksimal.

Berikut ini saya mau berbagi cara membuat Cold Brew dengan Hario Mizudashi. Takaran yang saya gunakan adalah 1:7 yang mana saya menggunakan 70-75 gram kopi arabika wine dan 500 ml air dingin.

(Jangan lupa subscribe dan like ya, capek lho itu shootingnya siang hari panas-panas. :p)

5. Drip Kettle atau Teko Leher Angsa

Satu lagi yang tak kalah penting adalah teko leher angsa. Kenapa teko leher angsa ini penting? Sebab bila kita menyeduh kopi dengan metode V60, dibutuhkan konsistensi aliran air saat dituangkan ke bubuk kopi. Dan karena teko leher angsa memiliki mulut yang kecil, otomatis air tidak langsung byar keluar, bisa kita atur timingnya dan pouring dengan tepat, sehingga kopi bisa terekstraksi dengan baik. Tentu kemudian rasa dan aromanya juga jadi maksimal.

Ketel leher angsa

Yami Drip Kettle (source: Otten Coffee)

Mengenai jenis teko apa yang harus dibeli, saran saya belilah ketel dengan ukuran konsumsi pribadi. Jadi bisa untuk minum sendiri atau maksimal dua orang. Mungkin sekitar 300 – 350 ml. Lalu pilih juga yang bahannya kuat, agar tahan lama dipakai. Ada satu merk rekomendasi yang bisa dipilih, yaitu Yami – Drip Kettle 350cc Polished Steel. Harganya juga cukup terjangkau. Dan yang menarik adalah pegangannya yang dilapisi kayu, sehingga terasa kokoh saat kita mau menuangkan air. Seperti yang terlihat, beberapa gambar alat sourcenya dari Otten Coffee, tapi tidak berarti saya menyarankan harus beli di sana. Terserah mau beli alat seduh kopi manual di mana lho yaa…


Jangan lupa mampir dan baca artikel ini: Alasan Minum Kopi Sehat bagi Wanita


Sebenarnya sih, kalau kita sudah sering bikin kopi sendiri di rumah atau di kantor, dalam artian bukan bikin kopi sachet, lama kelamaan tentu makin penasaran untuk mencoba ragam alat seduh kopi. Sebab membuat kopi dengan beda alat pasti akan mendapatkan rasa-rasa berbeda. Seperti membuat kopi dengan moka pot, saya pernah menuliskannya di sini: Cara Bikin Kopi Hitam Enak dengan Moka Pot. Nah ini juga metode yang cukup simple kalau kita suka traveling. Saya biasa menyiapkan bubuk kopi baru dan kertas filter kalau membawa moka pot untuk pulang kampung ke Medan atau kalau pergi menginap di guest house yang ada dapurnya.

Metode vietnam drip juga sudah pernah saya coba. Metode kopi tubruk apalagi, ya ini kalau gak pernah coba kelewatanlah haha…! Kalau bikin tubruk enaknya pakai robusta, lalu temannya adalah pisang goreng, singkong goreng, dan roti bakar selai. Nyamm!!

kopi tubruk siantar

Menikmati kopi dengan cara masing-masing adalah hak setiap orang, jadi mau pakai alat seduh atau mau metode tubruk, mau pakai gula atau mau pahit, terserah saja, kembali ke selera masing-masing. Yang penting tetap bisa menikmati.

Selamat ngopi!

-ZD-

When you buy through a link on our site, we can get affiliate commission. That would be very helpful so that this blog continues to exist.
Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

17 thoughts on “Seduh Kopi Sendiri di Rumah? Bisalah! Kenapa Pulak Gak Bisa?

  1. Pingback: Tips Ngopi Sebelum Berolahraga | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

  2. Pingback: 5 Tips Biar Minum Kopi Lebih Sehat | | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

  3. Pingback: Nemenin My Tween Play Date | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

  4. Pingback: Alasan Memilih Moka Pot | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *